Kamis, 17 November 2011

TEKNOLOGI ISOLASI KABEL TANAH


TUJUAN :

Setelah menyelesaikan bahan bacaan, peragaan dan latihan peserta mampu :

-     Menjelaskan konstruksi kabel
-     Menjelaskan bahan – bahan Isolasi kabel.

STANDART :

Sesuai peraturan dan petunjuk yang berlaku.

Bagian – bagian kabel

Bagian utama didalam hantaran yang berisolasi ialah bagian yang harus ada (dimiliki) oleh kabel tenaga, yaitu :
-     Hantaran ( Conductor )
-     Isolasi ( Insulation )
-     Tabir ( Screen )
-     Selubung (Sheath )

sedangkan bagian pelengkap ialah bagian yang hanya melengkapi kabel jika dipergunakan untuk memperkuat / memperbaiki sifat – sifat kabel atau untuk melindungi kabel, bagian – bagian tersebut adalah :
-     Bantalan ( Fedding )
-     Perisai ( Armor )
-     Bahan Pengisi ( Filler )
-     Srung kabel ( Serving )


 1.  P e n g h a n t a r

1.1.  Konduktivitas listrik

Sifat daya hantar listrik material dinyatakan dengan konduktivitas; Yaitu kebalikan dari resistivitas, atau tahanan jenis penghantar; dimana tahanan jenis penghantar tersebut didefinisikan sebagai :
                                                                              R . A
                                                        ρ              = ----------
                                                                                 L
                                                              
                                                               A      : luas penampang ( m2 )
                                                               I        : Panjang penghantar ( m )
                                                               Ώ      : tahanan jenis penghantar ( ohm.m )
                                                               R      :  tahanan penghantar ( ohm )
                       ρ     :  Konduktivitas   

                                                                                 1
                                                                        a    = ------
                                                                                 ρ


Menyatakan kemudahan – kemudahan suatu material untuk meneruskan arus listrik. Satuan konduktivitas adalah ( ohm meter ). Konduktivitas merupakan sifat listrik yang diperlukan dalam berbagai pemakaian sebagai penghantar tenaga listrik; dan sebagaimana diketahui mempunyai rentang harga yang sangat luas. Logam / material yang merupakan penghantar listrik yang baik memiliki konduktivitas listrik yang baik dengan orde 107 ( ohm.meter ) -1.
Sebaliknya material isolator memiliki konduktivitas yang sangat rendah; yaitu antara 10-10 sampai 10-20 ( ohm.m )-1. Diantara kedua sifat ekstrim tersebut, ada material semi konduktor yang konduktivitasnya berkisar antara 10-6 sampai dengan 10-4 ( ohm.m )-1. Berbeda pada kabel tegangan rendah pada kabel tegangan menengah, untuk pemenuhan fungsi pengahantar dan pengaman terhadap penggunaan, ketiga jenis / sifat konduktivitas tersebut diatas digunakan semuanya.


------------------------------------------------------------------------------------------
Logam                                              Konduktivitas listrik ohm meter
Perak ( Ag ) ……………………….                      6,8 x 107
Tembaga ( Cu ) …………………..           6,0 x 107
Emas ( Au ) ……………………..   ..                    4,3 x 107
Alumunium ( Ac ) ……………….  ..                    3,8 x 107
Kuningan ( 70% Cu – 30% Zn )…            1,6 x 107
Besi ( Fe ) …………………………                      1,0 x 107
Baja karbon ( Ffe – C ) ………….            0,6 x 107
Baja tahan karat ( Ffe – Cr ) ……             0,2 x 107

TABEL-1.    KONDUKTIVITAS LISTRIK BERBAGAI LOGAM DAN PADUANNYA PADA SUHU KAMAR.






1.2.      Kriteria mutu penghantar  :

Konduktivitas logam penghantar sangat dipengaruhi oleh unsure – unsure pemadu, impurity atau ketidaksempurnaan dalam kristal logam, yang ketiganya banyak berperan dalam proses pembuatan pembuatan penghantar itu sendiri.

Unsur – unsur pemandu selain mempengaruhi konduktivitas listrik akan mempengaruhi sifat – sifat mekanika dan fisika lainnya. Logam murni memiliki konduktivitas listrik yang lebih baik dari pada yang lebih rendah kemurniannya. Akan tetapi kekuatan mekanis logam murni adalah rendah.

Penghantar tenaga listrik, selain mensyaratkan konduktivitas yang tinggi juga membutuhkan sifat mekanis dan fisika tertentu yang disesuaikan dengan penggunaan penghantar itu sendiri.

Pertimbangan ekonomis
Selain masalah teknis, penggunaan logam sebagai penghantar ternyata juga sangat ditentukan oleh nilai ekonomis logam tersebut dimasyarakat. Sehingga suatu kompromi antara nilai teknis dan ekonomi logam yang akan digunakan mutlak diperhatikan. Nilai kompromi termuralah yang akan menentukan logam mana yang akan digunakan.

Pada saat ini, logam Tembaga dan Aluminium adalah logam yang terpilih diantara jenis logam penghantar lainnya yang memenuhi nilai kompromi teknis ekonomis termurah.

Dari jenis – jenis logam penghantar pada table I diatas, tembaga merupakan penghantar yang paling lama digunakan dalam bidang kelistrikan. Pada tahun 1913, oleh International Electrochemical Comission ditetapkan suatu standar yang menunjukkan daya hantar kawat tembaga yang kemudian dikenal sebagai International Annealed Copper Standard atau disingkat IACS. Standar tersebut menyebutkan bahwa untuk kawat tembaga yang telah dilunakkan dengan proses anil ( annealing ), mempunyai pan jang 1m dan luas penampang 1mm2, serta mempunyai tahanan listrik ( resistance ) tidak lebih dari 0.017241 ohm pada suhu 20oC, dinyatakan mempunyai konduktivitas listrik 100% IACS.

Akan tetapi dengan kemajuan teknologi proses pembuatan tembaga yang dicapai dewasa ini, dimana tingkat kemurnian tembaga pada kawat pada penghantar jauh lebih tinggi jika dibandingkan pada tahun 1913, maka konduktivitas listrik kawat tembaga sekarang ini bisa mencapai diatas 100% IACS.
Untuk kawat Aluminium, konduktivitas listriknya biasa dibandingkan terhadap standar kawat tembaga. Menurut standar ASTM B 609 untuk kawat aluminium dari jenis EC grade atau seri AA 1350(*), konduktivitas listriknya berkisar antara 61.0 – 61.8% IACS, tergantung pada kondisi kekerasan atau temper. Sedangkan  untuk kawat penghantar dari paduan aluminium seri AA 6201, menurut standar ASTM B 3988 persaratan konduktivitas listriknya tidak boleh kurang dari 52.5% IACS. Kawat penghantar 6201 ini biasanya digunakan untuk bahan kabel dari jenis All Aluminium Alloy Conductor atau sering disingkat AAAC.
Disamping persyaratan sifat listrik seperti konduktivitas listrik diatas, criteria mutu lainnya yang juga harus dipenuhi meliputi seluruh atau sebagian dari sifat – sifat atau kondisi berikut ini, yaitu : komposisi kimia, sifat tarik seperti kekuatan tarik ( tensile strength ) dan regangan tarik ( elongation ); sifat bending; diameter dan variasi yang diijinkan; kondisi permukaan kawat harus bebas dari cacat dan lain – lain.

2.  Isolasi ( Insulation )
Isolasi merupakan factor penting pada system tenaga listrik. Salah satu gangguan penyaluran tenaga listrik dengan mempergunakan kabel adlah terjadi kerusakan pada isolasi.

Secara umum harus mempunyai sifat – sifat sebagai berikut :
  • Kertahanan dielektrik ( dielectric strength ) tinngi
  • Tahanan jenis ( resistivity ) yang tinggi
  • Dapat bekerja dalam temperature rendah atau tiggi
  • Tidak mengisap air / uap air ( non hygroskopis )
  • Mudah dibengkok – bengkokkan
  • Tidak mudah terbakar
  • Sanggup menahan tegangan impuls listrik yang tinggi

Suatu hal yang tidak mungkin dalam suatu jenis isolasi terdapat semua sifat – sifat diatas. Jadi pemiliahn jenis isolasi yang akan dipakai didasarkan pada pertimbangan dengan maksud dan tujuan kabel yang akan dipakai.

2.1.  Bahan – bahan isolasi
         Menurut jenis isolasi dapat yang lazim digunakan pada kabel,digolongkan menjadi:

2.2.  Isolasi karet
Isolasi karet ialah suatu isolasi mempergunakan karet alam yang didapat dari pohon karet, dimana untuk jenis karet yang dibuat dari bahan sintesis tidak termasuk dalam hal ini, tetapi digolongkan kedalam isolasi sintesis.
Karet dalam keadaan murni tidak dapat dipergunakan sebagai bahan isolasi, karena :
  • Tidak tahan terhadap temperature tinggi
  • Terlalu lunak sehingga tidak dapat dipakai pada benda kasar / keras

Agar karet dapat dipergunakan sebagai bahan isolasi maka karet harus dicampur dengan bahan lain misalnya dengan oksida zinc, timbale atau belerang.
Untuk mendapatkan sifat – sifat kabel yang lebih baik harus diadakan proses vulkanisasi, yaitu proses diman karet mentah dipanaskan bersama belerang, sehingga pada temperatur tertentu belerang larut dan terjadilah proses kimia antara karet dan belerang.
Jenis karet vulkanisasi tergantung pada banyaknya belerang, temperature dan lamanya pemanasan.
Dengan adanya belerang pada karet, maka sifat listriknya ( konstanta dan faktor daya ) akan diperbaiki dan tergantung banyaknya campuran belerang.
Sifat – sifat karet vulkanisasi keuntungannya dibandingkan dengan karet biasa adalah :
  • Lebih elastis
  • Ketahanannya lebih lama / umur kabel
  • Lebih kuat atau lebih tahan
  • Dapat bekerja pada temperatur yang lebih tinggi

2.3.   Isolasi karet
umumnya bahan dasar kertas adlah kayu yang melalui proses kimia, kertas terdiri dari serat – serat panjang berbentuk pipa – pipa rambut yang halus – halus.
Sifat – sifat kertas sebagai bahan isolasi :
  • Faktor rugi dielektrik ( dielectric loss factor ) antara 0,0009 sampai 0,004
  • Temperatur kerja 650C
  • Ketahanan dielektrik 80 KV / mm
  • Mengisap uap air / cairan

Untuk memperbaiki sifat – sifat isolasi, kertas harus diserapi ( impenated ) dengan minyak isolasi atau kompon khusus ( non draining compound ).
Di dalam penggunaan minyak adalah minyak mineral, askarel ( Chlorinated hydrocarbon ) atau campuran resin. Minyak isolasi harus bebas asam dan mempunyai sifat kimia yang stabil, mempunyai kekentalan rendah pada waktu peresapan dan kekentalan tinngi pada waktu temperature kerja, guna mencegah pengeringan.
Fungsi minyak isoalsi adalah sebagi bahan isolasi diantara lapisan – lapisan kertas, sehingga kertas tidak akan mengisap uap air.
Walaupun tidak dikembangkan lagi, sampai sekarang isolasi kertas masih banyak diprgunakan pada kabel tegangan menengah.

Kekurangan dari isolasi kertas ini adalah sifat elektriknya sangat dipengaruhi oleh kehadiran air. Untuk ini kertas yang akan digunakan sebagai isolasi mutlak harus dikeringkan terlebih dahulu dalam vacuum diimpregnasi minyak. Pemilihan ketebatan kertas ditentukan oleh tegangan kerja, diameter konduktor dan syarat mekanis lainnya. Pemilihan ketebatan kertas, memberikan hasil yang baik pada tegangan tembus, akibat pengurangan panjang gas minyak yang dihasilkan. Tetapi dengan dikembangkan jenis isolasi sintesis maka kedudukan isolasi kertas sedikit demi sedikit digantikan dengan isolasi sintesis.

2.4.   Isolasi sintesis
Dengan kemajuan teknologi khususnya dibidang teknik isolasi, Sekarang telah dikembangkan isolasi kabel yang ter5buat dari bahan sintesis. Bahan isolasi sintesis mempunyai sifat listrik, Isolasi sintesis dapat dibagi atas dua bagian, sebagai berikut :

a.      Thermoplastic
Cara mendapatkan thermoplastic adalah dengan mengalirkan plastik kedalam cetakan ( mold ) disertai tekanan dan panas, tetapi dalam hal ini perubahan fisik lebih berpengaruh dari pada perubahan kimianya. Polimer bersifat thermoplastic bila bahan tersebut dapat melunak dan meleleh pada pemanasan serta dapat diolah / cetak kembali. Isolator yang termasuk golongan thermoplastic banyak sekali macamnya, tetapi untuk keperluan isolasi kabel paling banyak dipakai ialah :
o   Poly vynil chloride ( PVC )
o   Poly ethylene ( PE )

Sifat – sifat PVC yang menguntungkan adalah :
  • Tidak terpengaruh oleh uap air, asam dan alkali
  • Tahan jenis cukup tinggi
  • Kekuatan mekanis tinggi

Disamping itu juga PVC, mempunyai keburukan yaitu, sebagai berikut :
o   Faktor rugi dielektriknya besar, sehingga rugi – rugi akan menjadi besar pula.
o   Pada temperatur tinggi akan meleleh / mencair

Sedangkan pada polyethylene mempunyai keuntungan sebagai berikut :
o   Mempunyai sifat dielektrik yang baik
o   Tidak mengisap air / cairan
Namun polyethylene ( PE ), mempunyai juga keburukan yaitu :
o   Mudah terbakar
o   Tidak dapat bekerja pada temperatur tinggi

b.   Thermosetting
untuk memperoleh thermosetting adalah dengan jalan mengalirkan bahan dasar (polymer) ke dalam cetakan ( mold ) disertai dengan pemanasan dan tekanan sehingga terjadi perubahan kimia yang sempurna, dimana perubahan kimia lebih berpengaruh dari pada perubahan fisiknya. Bahan macam ini pada pemanasan selanjutnya tidak dapat melunak dan meleleh. Dengan demikian akan didapatkan bahan yang tahan panas atau dapat bekerja pada temperature yang lebih tinggi.
Pada jenis reaksi polymer yang umum dilakukan awal perkembangannya :

a.   Proses pada tekanan tinngi
Mekanisme yang berlangsung disini adalah mekanisme radikal bebas, untuk itu diperlukan tekanan yang tinggi. PE yang terbentuk disebut ‘’ low density polyethylene ‘’ (LDPE), dan mempunyai stuktur rantai linear.

b.   Proses pada tekanan rendah
Polinerisasi dilakukan dengan menggunakan katali, Ziegler naffa, sehingga tekanan yang diperlukan lebih rendah. PE yang terbentuk disebut ‘’ High density polyethylene ‘’(HDPE), dengan stuktur rantai bercabang.
Proses pengikat silangan untuk menghasilkan PE dengan struktur rantai berikatan silang, didapat polymer yang mempunyai kekuatan mekanik dan trayek penggunaan pada temperatur yang lebih tinggi.

Ada 4 teknik yang umum digunakan untuk menghasilkan XLPE, yaitu :
a.   Penambahan peroksida ( misalkan di-t-butilperoksida ) kemudian campurkan dipanaskan.
b.   penambahan sejumlah kecilzat lain sebagai gugus ‘’ pendant ‘’ yang kemudian diikat silang.
c.   penambahan senyawa yang mempunyai gugus fungsi yang aktif dalam polimer yang bisa direaksikan dengan zat kimia lainnya.
d.   pembentukan radikal karena antaraksi radiasi pengion ( electron, netron, atau sinar gama ) dengan pollimer. Sinar ultra violet dapat juga dgunakan untuk menghasilkan radikal polymer meskipun kekuatan tembusnya kedalam contoh (sample) PE lebih lemah.
Secara ringkas pembandinagan sifat XLPE dengan LDPE dan HDPE dapat dilihat pada tabel – 3.
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------
No.                     Sifat Listrik                             LDPE              HDPE             XLPE
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------

1.   Volume resistivyty at 50% RH,                   > 1016              > 1016              5-200.10
      73oF, ( ohm - cm )
1.      Dielectric Constant ASTM D150,               2,25 - 2,35       2,3 - 2,35         2,63 - 3,1
60 Hz
3.   Dissipation Factor of plastic,                       > 0,0005          > 0,0005          0,001 - 0,002
      ASTM D150, 1 Mhz
4.   Max Continous-use Temp-Ratings              180 - 212         250                  275
      for plastic ( oF )
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------
TABEL -3. SIFAT LISTRIK LDPE, HDPE DAN XLPE

Pengguanaan crosslinked polyethylene ( XLPE ), sebagai isolasi kabel, Jenis ini mempunyai keuntungan dan keburukan.

Keuntungan XLPE adalah :
-   Tahan panas, sehingga tidak mudah meleleh
-   Temperatur kerja yang tinggi ( 90oC )
-   Tahanan isolasi tinggi ( 1019 ohm-cm )
-   Kekuatan tarik yang  lebih tinggi dibandingkan dengan polyethylene
-   Umur kabel akan lebih tahan lama

Keburukannya :
-   bila dipakai pada tegangan tinggi, proses penuaan yang mengurangi umur kabel lebih cepat terjadi.
-   Bila terdapat gelembung udara atau partikel didalam isolasi XLPE, maka akan mengakibatkan gejala treeing, sehingga akan menimbulkan kegagalan isolasi. Terjadinya gejala treeing terutama pada medan listrik yang cukup tinggi. Gelembung atau partikel akan mengganggu / memusatkan medan listrik pada tempat gelembung atau partikel itu sehingga tegangan listrik ( electric strees ) akan melampaui kekuatan isolasinya sehingga terjadi kerusakan isolasi.

3. Beberapa hal yang perlu diperhatikan didalam isolasi :

a.   - Adanya kotoran atau debu didalam isolasi
      -  Bentuk titik atau bintik pada lapisan semi konduktornya atau lapisan isolasinya.
      - Serat – serat isolasinya

b.   Terjadinya gelembung uadara disebabkan oleh :
      -  Kerusakan pada tabir ( screen ) / isolasi
      -  Adanya pengembangan ( ekspansi ) gas pada lapisan kabel
      -  Longgarnya lapisan semi conducting
      -  Timbulnya kerutan dalam isolasi

c.  Treeing yang terjadi pada isolasi yang menggunakan bahan dasar polimer dapat digolongkan menjadi tiga bagian :

o   Electrical treeing.
Terjai akibat pelepasan muatan internal dan ketidak sempurnaan pembuatan bahan isolasi padat seperti terdapat rongga - rongga kecil atau partikel - partikel kotor kecil pada bahan isolasi.
o   Water treeing
Terjadi akibat merembesnya zat cair kedalam bahan isolasi padat, apabila bahan isolasi padat itu berada dalam medan listrik yang cukup tinggi.
o   Cheminal treeing
Terjadi sama halnya dengan water treeing tetapi khusus jenis zat cair yang merembes mengandung larutan kimia tertentu.
Jenis bahan isolasi XLPE sekarang telah banyak digunakan di Negara – Negara maju dank arena sifat mekanis yang cukkup baik, maka XLEPE tidak memerlukan pelindung logam yang tebal seperti kabel kertas, lagi pula kabel XLPE tidak mengisap air.
Secara ringakas pada tabel 4  dapat dilihat perbandingan beberapa jenis isolasi kabel.

4.   Tabir Semi Conductor
Untuk tegangan kerja yang tinggi, setiap inti kabel dilengkapi dengan suatu lapisan yang disebut tabir ( screen ). Tabir ini berfungsi untuk meratakan distribusi tegangan ( potensial ), sehingga tabir harus dibuat dari bahan semi penghantar ( semi onductor ) pemasangan tabir adalah antara selubang (sheath) dan isolasi, tapi untuk kabel sintesis dipasang juga antara isolasi dan hantaran ( extruded semi conducting layer ).





TABEL. 4
-------------------------------------------------------------------------------
DIELECTRIC CONSTANS OF INSULASULATIONS
                                 Insulations Materials                                    (Nominal)
--------------------------------------------------------------------------------
                                 EPR                                                              2.24
                                 Kynar                                                           6.4
                                 Nylon                                                           4.0
                                 Polyester                                                      2.80
                                 Polyethylene (Cellular)                                1.50
                                 Polyethylene (Cross-Linked)                       2.30
                                 Polyethylene                                                2.3
                                 TFE (Cellular)                                              1.4
                                 Polyethylene (High Density)                       2.34
                                 Polyethylene (Low Density)                        2.28
                                 Polypropylene                                              2.24
                                 Silicone Rubber                                            2.08 - 3.50
                                 Polyvinyl Chloride                                       2.7
                                 Polyvinyl Chloride (Irradiated)                   2.7
                                 Polyvinyl Chloride (Semi-Rigid)                 4.3
                                 Tellon FEP                                                   2.1
                                 Tellon TFE                                                   2.1
                                 Telzel                                                            2.6
                                 FEP (Cellular)                                              1.5
------------------------------------------------------------------------------

o   Untuk mendapatkan distribusi medan listrik yang radial dan seragam, sehingga tidak terjadi penumpukan tegangan.
o   Untuk melindungi / mengamankan manusia terhadap bahaya listrik.
o   Mencegah interprensi gelombang elektromagnetis dengan kaabel telekomunikasi yang berada didekatnya.

5.   Lapisan Metal (Metalic Screen )
Bagian metal disebut juga lapisan pelindung llistrik, diletakkan diatas             masing-masing inti atau diatas susunan inti dan terdiri dari satu pita atau lebih atau lapisan kawat konsentris dari bahan tembaga. Untuk kabel berinti tiga, ketiga lapisan pelindung listrik yang diletakkan diatas masing - masing inti tersebut harus saling besinggungan satu sama lain. Lapisan ini harus tahan terhadap arus bocor ke tanah 1000 A selama 1 (satu) detik tanpa merusak kabel, suhu lapisan pelindung listrik tidak boleh melampui 160o C. penampang total geometris minimum lapisan metal isolasi untuk kabel berinti tiga yang diletakkan diatas masing - masing inti atau diletakkan pada susunan inti dengan lapisan pembungkus inti dari bahan semi conductor dan untuk kabel berinti tunggal adalah sebagai berikut :
  • 16 mm2 untuk menampang s.d 120 mm2
  • 25 mm2 untuk menampang 150 s.d 300 mm2
  • 35 mm2 untuk penampang 400 s.d. 500 mm2


6.   Lapisan Penahan Kebocoran Terhadap Air
Untuk menghindari adanya kebocoran terhadap air secara longitudinal ataupun radial maka perlu adanya lapisan pelindung inti untuk maksud tersebut.
  1. Dibawah dan diatas lapisan pelindung listrik terdapat lapisan penahan kebocoran terhadap air secara longitudinal. Ketentuan ini tidak berlaku untuk kabel pilin udara tegangan menengah. Untuk kabel berinti tiga, ketiga lapisan penahan kebocoran terhadap air yang terletak diatas lapisan pelindung listrik terpasang sedemikian sehingga ketiga lapisan pelindung tersebut tetap bersinggungan satu sama lain.
b.      Untuk kabel berinti tiga, Pengisi diantara inti ( filler ) sepanjang kabel terbuat dari bahan penahan kebocoran terhadap air secara longitudinal.
c.       Dibawah selubung dan dibawah pelindung mekanis bila diperlukan, dapat diberi lapisan yang dapat mencegah kebocoran terhadap air secara longitudinal.
d.      Pada penghantar dipilin harus diberi serbuk yang bersifat membengkak bila terkena air, sehingga menahan peneterasi air melalui penghantar berisolasi.


6.   Perisai ( Armor )
karena ketahanan isolasi mempunyai sifat mekanis yang kurang sempurna, diperlukan suatu lapisan yang berfungsi melindungi bahan isolasi dari kerusakan mekanis yang disebut Perisai ( Armor ).
Secara umum perisai dapat digolongkan menjadi dua jenis, yaitu :

a.   Perisai Pita Baja
Didalam pemasangan pita baja biasanya terdiri dari dua lapisan, dimana setiap lapisan terdiri beberapa pita, kemudian dipasang sedemikian rupa sehingga lapisan kedua akan menutupi celah - celah yang ditinggalkan lapisan sebelumnya (lapisan pertama). Pita baja yang digunakan adalah pita baja yang digalvanisasikan. Perisai pita baja ini mempunyai kekurangan yaitu membuat kabel tidak fleksibel.

b.   Perisai Kawat Baja
Perisai kawat baja dipergunakan untuk kabel yang mempunyai tegangan mekanis yang tinggi dan fleksibel. Didalam pemasangannya perisai kawat baja hanya dipasang satu lapis. Untuk menjaga agar perisai kawat baja pada tempat kedudukannya, maka dipasang juga pita baja yang mengikatnya melingakari kawat baja itu.
Kabel dengan perisai kawat baja dipergunakan pada :
-       Kabel laut ( submarine )
-       Penyebrangan sungai
-       Pemasangan tegak ( vertikal )

7.   Bahan Pengisi ( Filler )
Untuk konstruksi kabel berinti tiga, bila setelah pemasangan ketiga intinya,maka masih ada ruang ( celah ) yang tertinggal, sehingga dipergunakan suatu bahan yang dapat mengisi ruangan tersebut, sehingga akan didapatkan bentuk kabel yang bulat. Bahan yang mengisi celah ini dinamakan bahan pengisi ( filler ). Bahan pengisi yang banyak dipakai pada kabel isolasi kertas ialah jute, sedangkan pada kabel isolasi XLPE digunakan PVC.

8.   Sarung / Jacket / Selubung Luar Kabel
Pada kabel berisolasi kertas,sarung kabel adalah suatu lapisan bahan serat yang diresapi dengan kompon kedap air. Pemasangan sarung kabel biasanya dipasang diatas Armor. Fungsi dari sarung kabel ialah selain sebagai bantalan bagi armor juga sebagai komponen yang berhubungan langsung dengan tanah sehingga sarung kabel merupakan bagian yang pertama sekali berhungan / terkena pengaruh - pengaruh luar. Bahan sarung kabel yang banyak digunakan sarung goni ( jute ). Pada kabel berisolasi XLPE, sarung kabel terbuat dari PVC. Sebagai bahan thermoplastic, sifat - sifat PVC yang menguntungkan adalah mempunyai kekuatan mekanik yang lebih baik, melindungi kabel dari pengaruh kelembaban ( tidak terpengaruh oleh uap air ) dan melindungi dari bahaya api (non burning to self extingnishing).

2 komentar:

  1. pasang CCTV kabel Murah dan berkwalitas di balikabel.co.id

    BalasHapus
  2. Informasinya OK & bermanfaat, trm kasih
    Apakah ada informasi tentang Jenis/type kabel kertas /

    BalasHapus